Breaking News

Wanna Play With Me?

Wanna Play With Me?

 Cerpen Karangan: 
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 10 November 2018

 Malam semakin larut, ini disetujui oleh jarum jam yang menunjukkan pukul 23.07. Aku masih bergeming menonton film action yang kuputar melalui laptopku.

 Walau sudah kutonton beberapa kali, aku tetap menontonnya. Karena aku tidak bisa tidur jika ayahku belum pulang dari kerja. Aku tau, ayah akan marah nanti jika aku menunggunya pulang. Ayahku tak ingin aku sakit karena kekurangan tidur atau masuk angin dan semacam itu. Ayahku baik kan?

 Kalian pasti tanya ibuku? Emm, ibuku.. Kami sudah tak tinggal satu atap dengan ibu. Karena mereka telah bercerai, entah alasan mereka apa hingga memilih perpisahan. Aku tak mau tau.

 Ah untuk hari ini saja, aku tak ingin ayah marah.

 Kututup laptopku saat merasa benar-benar bosan. Aku beranjak menaiki ranjang. Memainkan ponsel sebentar dan meletakkannya di atas nakas. Lalu, menarik selimut untuk menghangatkan tubuh. Ah tak lupa, aku menarik Jack sebuah boneka yang satu-satunya kumiliki untuk menjadi gulingku.

 Kuceritakan sedikit mengenai Jack. Boneka beruang ini, memakai jaket serta tudung berwarna merah darah. Matanya hitam bulat dan polos membuatku ingin memilikinya. Ini sudah 3 minggu aku membelinya dari sebuah toko di pasar malam.

 Aku masih mengingatnya, boneka ini diletakkan berbeda oleh penjualnya. Kalau boneka-boneka lain diletakkan di dalam etalase sedangkan Jack diletakkan di dalam jeruji besi persegi dengan kunci gembok yang erat.

 Ayah bersikeras menyuruhku memilih boneka lain tapi aku sudah terhipnotis oleh mata bulat polos Jack. Dengan sedikit mengancam ayahku, dengan berat hati dia membelikannya untukku.

“Kau beruntung memilikinya. Dia akan mengajakmu bersenang-senang nanti” ucap sang penjual saat transaksi jual beli telah selesai. Aku tak mengerti dengan perkataannya. Aku hanya tersenyum tipis sebagai responnya.

 Beberapa kali aku memaksakan kedua mataku untuk terpejam namun tak berhasil. Suara jarum jam yang berputar, suara semilir angin yang memaksa masuk melalui ventilasi rumahku entah kenapa membuatku terusik sekaligus… Merinding.

 Dan entah kenapa aku merasa seperti diperhatikan oleh sesuatu dari dekat, sangat dekat. Kutarik Jack yang berada dalam dekapanku lalu memandang matanya lekat-lekat.

 “Jack, kau ya yang memperhatikanku? Huft, hehe aku bercanda kau kan hanya boneka. Aku sangat bosan tapi tidak bisa tidur. Tunggu, kenapa tiba-tiba aku takut begini” kuelus-elus sayang bulu Jack. Kusentuh hidung bulatnya dan berakhir mulutnya yang memiliki senyum manis.

 Kudekap sekali lagi Jack, kuhirup aroma khasnya yang biasanya harum. Tapi tunggu, kenapa baunya seperti aroma darah? Bau anyir. Kuhirup sekali lagi dan bau itu hilang begitu saja. Uh, aku pasti terlalu paranoid makanya jadi mengkhayal.

Tiba-tiba suasana seperti ini membuatku ingin mengeluarkan hajat dalam kamar mandi. Ah, kenapa disaat seperti ini malah ingin kencing? Tak lama, aku berlari kecil ke lantai bawah untuk menuju kamar mandi.

 Setelah selesai, aku kembali lagi ke kamar lalu mengunci pintu. Pandanganku mengarah pada atas lemari. Aku terheran kenapa Jack bisa di atas sana? Bukankah tadi masih kutaruh di ranjang?

 Aku berjalan mendekatinya. Mengambilnya dengan susah payah karena aku butuh kursi untuk mendapatkannya. Lalu dengan segera merebahkan diriku di ranjang. Aku menatap lekat-lekat Jack. Sebentar, ada yang berubah dari Jack, mata polosnya menghilang diganti oleh tatapan remeh dan dendam. Mulutnya juga. Senyuman favoritku menghilang diganti oleh seringaian licik.

antungku seperti akan lepas dari tempatnya. Tanganku yang masih memegang Jack bergetar hebat. Sayup-sayup kulihat mulut Jack bergerak, sepertinya dia mengatakan

“Ingin bermain denganku?”

Aku lemas dan berharap bahwa ayahku cepat kembali.

SELESAI

 

Tidak ada komentar