Breaking News

Demi Hangatkan Tubuh, Bos Narkoba Ini Bakar Uang 20 Milyar

Demi Hangatkan Tubuh, Bos Narkoba Ini Bakar Uang 20 Milyar


Dalam kondisi darurat dan keselamatan terancam, tiada yang paling berharga selain ‘nyawa’. 


Nyawa sebagai satu-satunya sumber kehidupan adalah harta yang paling berharga, yang takkan sebanding dengan dunia dan seluruh isinya, apalagi cuma segepok uang. 


Dalam kondisi akan tenggelam misalnya, tentu seseorang akan memilih sebuah pelampung ban bekas, ketimbang sekontainer uang. Sebab uang itu tak sedikit pun bisa menyelamatkan nyawanya, bahkan justru dapat membuatnya lebih cepat tenggelam.


Nah, kondisi darurat seperti itu pernah dialami oleh seorang gembong narkoba kelas kakap asal Kolombia, Pablo Emilio Escobar Gaviria


Ceritanya, bos narkota sebagai orang terkaya ke-7 di dunia menurut majalah Forbes tahun 1989 ini, pernah menjadi buronan polisi Kolombia, terkait bisnis barang haram yang dilakoninya tersebut. 


Untuk menyelamatkan diri dan keluarganya, Escobar membawa istri dan anak-anaknya bersembunyi di sebuah gunung. 


Sesampainya di sana, awalnya mereka sudah aman dari kejaran aparat. Namun pada malam harinya, putri Escobar yang masih balita menderita hiportemia. Ia menggigil kedinginan, dan hampir merenggut nyawanya.


Demi Hangatkan Tubuh, Bos Narkoba Ini Bakar Uang 20 Milyar


Untuk mengatasi hal itu, Esocobar berusaha mencari bahan yang bisa dibakar untuk menyalakan api dan menghangatkan badan. Karena tak ada pilihan, maka Escobar tanpa ragu membakar uang kertas yang dibawanya. Tak tangung-tanggung, jumlahnya mencapai 20 milyar rupiah. 


Hangatnya api dari uang kertas yang terbakar itu ternyata dapat menyelematkan putrinya tersebut, hingga akhirnya Escobar mencari tempat berlindung lainnya yang lebih aman. 


Namun pada tahun 1993, keberadan Escobar terendus oleh aparat keamanan Kolombia. Ia digerebek saat berada di sebuah rumah. Escobar mencoba lari melalui atap rumah, namun beberapa peluru aparat berhasil melukai tubuhnya, hingga akhirnya ia tewas di tempat. 


Sepeninggal Escobar, pasar Kokain diambil alih oleh saingannya, Cali Cartel, sampai tahun 1995. Pada pertengahan tahun itu, polisi Kolombia berhasil menembak dan mati dan menangkap semua anggota kartel narkoba tersebut.


Lalu, siapakah Pablo Emilio Escobar Gaviria itu? Dia adalah kartel narkoba yang memasok 80% dari kokain dunia, dengan penghasilan sekitar Rp.5.000 triliun per minggu. 

Escobar lahir di Kolombia pada tanggal 1 Desember 1949, dan meninggal dunia pada 2 Desember 1993, dalam usia 44 tahun.


Meski Escobar terkenal kejam, seperti halnya geng mafia narkoba lainnya, terutama terhadap lawan atau saingan bisnisnya, namun Escobar dikenal sebagai orang yang ramah dan suka bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 


Ia tak segan-segan menolong masyarakat miskin, membangun sarana olahraga, serta menjadi sponsor kegiatan sepak bola anak-anak di Kolombia. Karena itu, ia sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat Medellin khususnya, yang menjadi lokasi tempat tinggalnya. 


Makanya tak mengherankan jika pemakaman Escobar dihadiri oleh tidak kurang dari 25.000 orang, dan dianggap oleh penduduk Medellin sebagai seorang yang dermawan.


Begitulah sekilas tentang Escobar, bandar narkoba yang membakar uang puluhan milyar demi selamatkan putrinya, yang terkenal dermawan di lingkungan tempat tinggalnya

Tidak ada komentar