Dirasa Mengganggu, "Bikini Beijing" di Tempat Umum, Dilarang beberapa kota di China
Setiap negara memiliki yang namanya norma, norma ada karena pengaruh dari kebiasaan masyarakat serta beberapa hal lainnya. Norma yang ada di sebuah negara, mungkin tidak selamanya di anggap benar oleh negara lain. Misalkan dengan bertelanjang dada di pantai, bagi sebagian negara di luar sana bertelanjang di pantai itu tidak melanggar norma. Tetapi jika orang Indonesia melihat seperti itu, pasti merasa orang-orang di sana seperti tidak tahu norma. Seperti halnya dengan negara-negara lainnya, China juga memiliki norma tersendiri. Bahkan belakangan ada berita mengenai sebuah pelanggaran norma di sana. Dimana di China ada sebuah fenomena bernama "Bikini Beijing", dari namanya saja sudah jelas jika tindakan ini melanggar norma. Beberapa kota di China akhirnya mulai melakukan pelarangan terhadap "Bikini Beijing" ini.
China bagi sebagian orang, di anggap sebagai negara yang tidak begitu memprdulikan norma. Tetapi anggapan itu ternyata salah, karena China juga peduli dengan norma yang ada di masyarakat. Salah satu contonya dengan pelarangan Bikini Beijing di beberapa kota di China. Ketika ada orang yang mengenakan pakaian terlalu terbuka, bagi orang lain yang melihat pasti merasa terganggu. Apalagi jika sampai memperlihatkan bagian-bagian yang tidak semestinya di perlihatkan.
Fenomena Bikini Beijing sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama. Seringnya terjadi ketika sedang memasuki musim panas, saat cuaca sedang panas-panasnya. Saat musim panas di China, maka akan banyak di jumpai, laki-laki yang menggulung atau membuka bajunya hingga di bagian perbatasan antara perut dan dada. Dan itulah yang di sebut sebagai "Bikini Beijing". Para laki-laki yang melakukan bikini beijing ini, bukan hanya membuka bajunya di perbatasan antara perut dan dada saja. Bahkan mereka sampai memperlihatkan bagian putingnya, parahnya lagi malah ada yang bertelanjang dada. Fenomena Bikini Beijing ini sering di jumpai di tempat-tempat umum, dari taman, tengah kota, hingga tempat perbelanjaan. Para lelaki yang melakukan Bikini Beijing ini mungkin merasa tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan, tapi bagi orang sekitar, melihat laki-laki setengah bertelanjang di tempat umum itu sangat mengganggu.
Karena merasa fenomena Bikini Beijing ini mulai berkembang dan tidak sesuai norma. Akhirnya pemerintah kota Jinan, mulai melakukan pelarangan terhadap pria yang kedapatan berBikini Beijing. Di awal-awal pihak berwajib hanya akan memberi peringatan dan edukasi ke pelaku Bikini Beijing, tapi kedepannya bisa saja akan ada sebuah sanksi. Bahkan pernah ada kejadian di kota Tianjin, ada pria paruh baya bertelanjang dada saat berbelanja di supermarket. Oleh pihak berwenang pria paruh baya yang bertelanjang ini dikenai denda sekitar 7 USD atau sekitar 100.000,- rupiah. Para pemerintah kota di China, ingin masyarakatnya lebih beradab.
Bahkan pemerintah kota Handan, Provinsi Heibei, membuat iklan berupa video pendek. Dimana di iklan itu di ceritakan, ada seorang perempuan yang memperkenalkan pacarnya kepada ayahnya. Sang ayah sedang berada di sebuah taman bermain catur dengan teman-temannya. Sang anak perempuan itu menghampiri sang ayah dan memperkenalkan pacarnya. Tetapi saat di perkenalkan sang pacar sedang bertelanjang dada. Reaksi ayahnya malah berkata,"Pria itu tidak beradab". Di akhir iklan sang pacar akhirnya mulai memakai baju dan mengenakan topi. Seserius itu pemerintah kota China mulai menyadarkan masyarakan untuk tidak lagi melakukan Bikini Beijing.
Tidak ada komentar