Breaking News

Gerindra Yakin Calegnya Jadi Korlap Aksi di Asrama Papua Tak Rasis


Gerindra Yakin Calegnya Jadi Korlap Aksi di Asrama Papua Tak Rasis

Jakarta - Partai Gerindra meyakini Tri Susanti atau Mak Susi tak melakukan perbuatan rasis di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya. Mak Susi sebelumnya mengikuti kontestasi Pileg DPRD Surabaya Dapil 3 dengan nomor 8 dari Partai Gerindra.

Kami nggak yakin beliau bersikap rasis. Kami berharap agar jangan juga ada fitnah dan kambing hitam dalam kasus ini," kata Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman kepada SHIOULAR, Selasa (20/8/2019).

Habiburokhman mengatakan partainya terus mengikuti perkembangan kasus keributan AMP Surabaya. Gerindra pun menyelidiki sejauh mana peran dan motivasi Mak Susi hadir di AMP Surabaya.

"Kita ikuti terus perkembangan dan juga cari info, apakah beliau hanya aksi mempertanyakan dugaan pembuangan bendera merah putih, atau ikut bersikap rasis," ucap dia.

Dia menegaskan jika Mak Susi terbukti rasis, maka Mak Susi patut mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum dan partai.

"Kalau ikut bersikap rasis, selain harus bertanggungjawab secara hukum negara, juga akan diproses di Majelis Kehormatan (partai)," tegas Habiburokhman.


Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.
Dia menekankan partainya mendukung penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang bersikap rasis. Dia berharap proses hukum juga berjalan profesional.

"Kami mendukung penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara profesional agar semua menjadi terang dan jelas," tandas Habiburokhman.

Mak Susi menjadi salah satu perwakilan masyarakat yang mendatangi AMP saat keributan terjadi. Dia meminta maaf terkait adanya salah satu oknum yang meneriakkan kalimat rasis.

"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu," kata Korlap Aksi Ormas Surabaya, Mak Susi di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa siang.

Susi menjelaskan alasannya mendatangi asrama mahasiswa Papua hanya untuk membela Merah Putih yang isunya dirusak hingga dibuang. "Kami ini hanya ingin menegakkan bendera merah putih di sebuah asrama yang selama ini mereka menolak untuk memasang. Jadi ini bukan agenda yang pertama kali," imbuh Susi.

Selain itu, Susi menegaskan pihaknya juga tak melakukan pengusiran kepada mahasiswa. Dia hanya ingin bendera merah putih dapat berkibar di asrama.

"Jadi kami tidak berkeinginan untuk mengusir mereka, kami hanya ingin di asrama tersebut ada bendera merah putih. Tujuan utama kita hanya fokus untuk memasang bendera merah putih aja," lanjutnya.

"Kalau dibilang bahwa masyarakat Surabaya terjadi bentrok atau ada teriakan rasis, itu sama sekali tidak ada. Jadi kami hanya selama bendera merah putih berkibar dan tujuan kami hanya itu dan kami mohon juga pada rekan-rekan bawa ormas dan masyarakat Surabaya hanya untuk merah putih," pungkasnya.

Wiranto Bahas Situasi Terkini Papua-Papua Barat dengan Kapolri:


(aud/jbr)


Tidak ada komentar