Miris!! Gajah Ini Sudah Sampai Kurus Kering Masih Dipakai Bekerja.
Gajah seperti yang kita ketahui masuk ke dalam jenis hewan mamalia yang memiliki tubuh besar serta belalai dan telinga yang lebar sebagai ciri khasnya. Saat ini hanya ada 2 jenis gajah yang tersisa yaitu Gajah Asia dan Gajah Afrika. Keberadaan gajah di alam liar semakin sedikit karena maraknya pemburuan liar yang mengincar gading mereka. Bahkan saking maraknya kini gajah Afrika yang baru lahir dikabarkan telah berevolusi tidak lagi memiliki gading. Oleh karena itulah gajah saat ini termasuk menjadi salah satu hewan yang dilindungi.
Gajah menghabiskan hampir sepanjang harinya hanya untuk makan, mungkin karena itulah yang menyebabkan terkadang kita manusia menjuluki teman kita yang berbadan besar dan hobi makan dengan sebutan gajah. Dalam bayangan kita gajah selalu identik dengan besar, gemuk, kuat tapi coba lihat gambar di bawah ini.
Gajah itu diberi nama Tikiri, seekor gajah betina berusia 70 tahun yang masih ikut disertakan dalam sebuah pawai keagamaan di Srilanka. Pawai tersebut bernama Kandy Esala Perahera, sebuah pawai yang meriah dengan tradisi sejarah dan budaya dan berlangsung selama 10 hari berturut - turut pada bulan Juli atau Agustus. Gajah yang disertakan dalam pawai ini jumlahnya bisa mencapai ratusan, nantinya mereka akan dipakaikan kostum khas pawai dan berjalan berkilo - kilo meter untuk menjadi tontonan masyarakat yang hadir pada pawai tersebut. Bagi masyarakat yang dilewati oleh gajah - gajah tersebut konon katanya akan merasa terbekati.
Dari sekian banyak orang yang menonton pawai tersebut tidak akan ada yang menyadari kondisi Tikiri karena balutan kostum pawai yang dipakainya. Dikatakan juga pada saat pawai gajah tersebut mengeluarkan air mata akibat silau dengan lampu dan asap dari kembang api.
Sekilas tentang gajah yang mengeluarkan air mata atau menangis itu biasa mereka lakukan karena perlu diketahui gajah adalah hewan dengan tingkat baper yang tinggi. Contoh bila ada kawannya yang mati para gajah yang melihatnya akan mengeluarkan air mata menunjukan kesedihan mereka. Bahkan mereka akan lama memandangi kawannya yang telah mati tersebut. Pada saat pawai disebutkan bahwa Tikiri mengeluarkan air mata bisa saja bukan semata karena terkena asap kembang api tapi karena dia merasa lelah dan lelah.
Tidak ada komentar