Breaking News

Waspadai Informasi soal Gempa, Apalagi yang Bernuansa Mistis

Suasana kepanikan di gedung perkantoran di Jakarta saat terjadi gempa. (Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom)

Jakarta - Gempa Banten magnitudo 7,4 turut membuat sebuah akun di Facebook ramai karena sejumlah postingannya dianggap berisikan prediksi akurat. Benarkah?

Gempa Banten baru saja melanda dan setidaknya terasa cukup kencang sampai DKI Jakarta, Depok, hingga Tangerang. BMKG pun sudah mengeluarkan peringatan dini Tsunami untuk wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat, dan Lampung.

Segera setelah gempa melanda, Menkominfo Rudiantara juga langsung mengingatkan masyarakat agar berhati-hati mencerna informasi yang beredar, terutama di medsos, sekaligus tetap waspada.

"Saya mengajak kepada semuanya untuk waspada dan terutama ini jangan sebarkan hoax karena kan namanya waspada, harus hati-hati, siaga. Kaitannya dengan nyawa, jangan untuk main-main," tegasnya.

Setali tiga uang, netizen pun sudah saling mengingatkan agar tidak lantas percaya dengan informasi-informasi terkait gempa yang belum jelas keabsahannya, masih simpang siur, ataupun datang dari sumber tak resmi.

Terkait dengan hal tersebut, secara bersamaan sebuah akun di Facebook mendadak ramai dibahas netizen. Salah satunya karena sebuah postingannya yang berisikan tulisan bahwa dirinya sedang "meramal gempa nanti sore antar jam 7 dan jam 8."

Seperti diketahui gempa Banten memang melanda di kisaran pukul tersebut. Sontak, ramalan si pemilik akun pun banyak diperbincangkan karena dianggap akurat.

Akan tetapi, jika mencermati postingan lain pemilik akun ini, ada pula prediksi-prediksi lain yang kurang pas. Ia, misalnya, memprediksi "jam 9 malam gempa Jabar dan jam 9 pagi gempa di Sulawesi". Ada pula prediksi lain yang bisa dipertanyakan akurasinya, "jadwal gempa hari Jumat jatuh pada pukul 4, 9, 10, 11, dan jam 12".

Faktanya, mengutip keterangan BMKG pada akhir Juli lalu, belum ada satupun orang di dunia maupun teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi dengan tepat dan akurat. Adapun, yang rutin diinformasikan BMKG adalah "potensi" bencana tersebut.

"Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly seperti dikutip CNBC Indonesia.

Pernyataan itu terlontar saat mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu ancaman gempa bumi dan tsunami di Pantai Selatan Jawa. Menurutnya, berdasarkan kajian para ahli zona megathrust selatan Jawa memang memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,8.

"Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ucapnya.


Simak Video "Waspada! Ini Titik Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami"




Tidak ada komentar