Breaking News

Bunda Alami Keputihan Berwarna Cokelat, Berbahaya atau Tidak?

Bunda Alami Keputihan Berwarna Cokelat, Berbahaya atau Tidak?
Jakarta - Bunda sering mengalami keputihan? Coba perhatikan, apakah lendir yang keluar berwarna putih kecoklatan. Kira-kira bahaya enggak ya kalau keputihan berubah warna seperti itu?

Jessica Shepherd, M.D, seorang ginekolog di Baylor University Medical Center di Dallas, menuturkan bahwa dalam proses kimia yang dikenal sebagai oksidasi, oksigen dapat mengubah warna darah merah menjadi cokelat.

Dijelaskan Shepherd, dalam perjalanannya keluar dari vagina darah cokelat tersebut bercampur dengan cairan yang biasanya Bunda miliki. Cairan tersebut merupakan cairan lendir serviks dan cairan sel-sel vagina, seperti dikutip dari Self.

"Kemudian, ketika menstruasi datang dan darah keluar lebih cepat, proses itu dapat mempertahankan warna yang lebih kemerahan karena tidak punya banyak waktu untuk bercampur dengan oksigen saat keluar," kata Shepherd.

Melansir Medical News Today, keputihan memang sering sekali dialami wanita setiap harinya. Biasanya, keputihan yang umum tampak jernih atau berwarna putih. Tetapi terkadang, mungkin Bunda juga mengalami keputihan dengan warna lain termasuk keputihan berwarna cokelat.

Keputihan yang berwarna cokelat kemungkinan mengandung sedikit darah lama. Darah ini biasanya memiliki waktu lebih lama untuk keluar dari rahim dan kemungkinan berwarna cokelat.


Bunda Alami Keputihan Berwarna Coklat, Berbahaya atau Tidak?


Dalam kondisi tidak hamil, keputihan berwarna cokelat biasanya disebabkan karena darah lama meninggalkan rahim beberapa hari setelah akhir haid, dan menjelang siklus haid baru. Kemudian, aliran bercak ini sangatlah ringan.

"Ini merupakan hal yang lumrah terjadi ketika mengalami keputihan setelah masa menstruasi,"kata Dr Christine Greeves M.D., seorang obgyn di Winnie Palmer Hospital.

Jadi, Bunda tidak perlu khawatir jika mengalami keputihan sebelum atau sesudah menstruasi. Yakinlah semua baik-baik saja, Bun, dan tak ada yang perlu dikhawatirkan lebih lanjut, seperti ditegaskan Jonathan Schaffir, M.D., seorang obgyn di Ohio State University.

Menyoal kondisi keputihan yang mungkin terlihat kecokelatan, biasanya juga terjadi pada wanita selama masa ovulasi di tengah siklus haid. Selain itu, Bunda yang baru saja berhenti menggunakan alat kontrasepsi yang menekan ovulasi juga kemungkinan mengalami hal serupa.

Bunda boleh waspada ketika keputihan cokelat tersebut baru pertama kali Bunda alami. Atau pada kondisi lain yang juga dapat menyebabkan bercak ringan di antara siklus menstruasi.

Dalam beberapa kasus, keputihan bisa terjadi karena perdarahan implantasi. Kondisi dimana bercak yang terjadi satu hingga dua minggu, setelah sel telur dibuahi menempel pada lapisan rahim.






Tidak ada komentar