Minta Uang Ke Google dan Facebook, Pria ini Dapat Ratusan Juta Dolar
Di zaman sekarang, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang. Dari cara yang 'halal' dengan bekerja atau berusaha seperti yang dilakukan orang-orang pada umumnya, sampai dengan cara yang 'haram' dan ilegal menurut hukum juga ada yang rela melakukannya.
Tapi gimana kalo kita bisa dapat uang hanya dengan meminta? Pastinya enak dong yah. Seperti yang dilakukan oleh pria yang satu ini nih. Gak tanggung-tanggung, pria ini minta uang kepada perusahaan raksasa teknologi seperti Google dan Facebook... Dan ternyata beneran dikasih! Iya, serius dikasih!
Pria ini bernama Evaldas Rimasauskas, berusia 50 tahun asal Lithuania. Dengan cerdik dia berhasil 'menipu' dua raksasa teknologi terkemuka, Google dan Facebook, sehingga dua perusahaan tersebut membayar sejumlah uang kepadanya. Terus, bagaimana cara dia bisa menipu perusahaan besar sekelas Google dan Facebook?
Ternyata modus yang dilakukan Rimasauskas cukup sederhana, dia mengirim sejumlah faktur (invoice) palsu atas barang-barang tertentu ke kantor Google dan Facebook, padahal sebenarnya barang-barang tersebut tidak pernah di pesan oleh mereka. Tapi konyolnya, Google dan Facebook sama-sama membayar tagihan tersebut.
Faktur dikirim bersama dengan beberapa berkas dan dokumen palsu, serta kontrak surat yang menggunakan tandatangan palsu untuk memperkuat legitimasinya. Rimasauskas juga memanipulasi email agar tampak seperti dikirim oleh eksekutif sebuah korporasi untuk lebih meyakinkan pihak Google dan Facebook.
Tidak cukup sampai disitu, Rimasauskas juga membuat perusahaan fiktif yaitu perusahaan perangkat keras yang bernama Taiwan Quanta Computer Inc. Bahkan dia mendaftarkan perusahaan fiktifnya tersebut di Latvia.
Rencananya tersebut sangat rapih dan detail, bahkan bisa kita katakan TSM (terstruktur, sistematis dan masif) sampai-sampai para karyawan dari pihak Google maupun Facebook tidak ada yang curiga, dan akhirnya mereka malah membayar tagihan-tagihan palsu kepada Rimasauskas.
Dia melakukan aksinya di antara tahun 2013 dan 2015. Dimana pada tahun 2013 dia membuat Google membayar tagihan fiktif sebesar $ 23 juta, sementara tahun 2015 dia membuat Facebook membayar tagihan $ 99 juta. Rimasauskas kemudian mentransfer uang yang 'dikasih' oleh Google dan Facebook ke banyak rekening bank miliknya di Latvia, Cyprus, Slovakia, Lithuania, Hungaria, dan Hong Kong.
Pada Maret 2019, aksi Rimasauskas dilaporkan oleh Google. Dan sekarang ia sedang menghadapi tuduhan penipuan di AS, belum lagi dia juga dihadapi dengan tuduhan pemalsuan identitas dan tindak pencucian uang. Walau dia setuju mengembalikan uang $ 50 juta, dia masih akan menghadapi tuntutan 30 tahun penjara.
Kok bisa ya? Perusahaan sekelas Google dan Facebook sampai kecolongan kayak gitu? Tapi di satu sisi hebat juga nih orang, bisa 'malak' ratusan juta dolar dari dua perusahaan raksasa teknologi dunia. Mungkin dalam pikiran Rimasauskas seperti ini: "Google/Facebook selama ini 'mencuri' data-data pribadi kita, terus kenapa kita tidak 'mencuri' sebagian uang mereka?"
Tidak ada komentar