8 Tradisi Orang Papua Paling Aneh dan Ekstrem yang Jarang Diketahui
Indonesia adalah negara multikultural yang terdiri atas ratusan suku bangsa dengan bahasa, budaya, dan adat tradisi yang berbeda-beda. Beberapa suku bangsa di Pulau Papua bahkan memiliki tradisi yang tergolong aneh dan ekstrem yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Tradisi-tradisi aneh dan ekstrem ini merupakan peninggalan leluhur yang telah dianut sejak lama oleh masyarakat Papua.
Berikut ini telah disajikan beberapa tradisi orang Papua yang tergolong aneh dan ekstrem.
1. Wanita Papua Diasingkan di Hutan Jelang Bersalin
Ada kepercayaan di masyarakat tradisional Papua bahwa darah nifas mengundang kesialan. Para wanita hamil yang akan bersalin pun diasingkan di tengah hutan.
Para wanita hamil di pedalaman Papua terbiasa melahirkan seorang diri di tempat yang disebut bevak ini. Ukurannya kecil beberapa ada yang hanya sekitar 1,5 X 1,5 meter dan terbuat dari kayu.
Posisi bevak umumnya jauh dari pemukiman dan berada di tengah hutan. Sang ibu bersama bayinya kelak harus tinggal di sana selama beberapa hari tanpa bantuan dan tanpa pakaian.
Bevak ini posisinya berada dekat dengan jurang. Sebelum ada izin dari suami sang ibu bersama anaknya tidak bisa kembali ke rumah. Kehamilan di masyarakat pedalaman Papua sering dianggap sebagai hal yang tabu.
Tenaga kesehatan dari desa terdekat kesulitan untuk mengubah kepercayaan ini. Apa yang bisa dilakukan adalah mereka berpatroli di hutan menempuh jarak puluhan kilometer berjalan kaki pengunjungi bevak yang ada.
Penyuluhan oleh tim Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan tentang kehamilan dan persalinan yang sehat sering dilakukan namun tetap saja tidak mudah mengubah pandangan masyarakat terhadap hal ini.
2. Tradisi Potong Jari
Tradisi Potong Jari dilakukan oleh masyarakat adat di Papua yang kehilangan anggota keluarganya. Setiap terdapat satu orang anggota keluarga yang meninggal maka satu ruas jari tangannya harus dipotong sebagai bentuk cinta kasih.
3. Tradisi Ararem
Tradisi Ararem merupakan tradisi arak-arakan untuk hantaran mas kimpoi menuju tempat dilaksanakannya pernikahan. Saat Tradisi Ararem digelar maka suasana akan sangat ramai oleh masyarakat. Hal unik dari Tradisi Ararem adalah keberadaan bendera merah putih yang turut serta menjadi bagian dari arak-arakan hantaran mas kimpoi.
4. Mumi Papua
Tradisi mumifikasi jenazah tak hanya ada di Mesir, Suku Dani Papua juga melakukan tradisi pembalsaman yang tokoh adat yang meninggal. Teknik mumifikasi dilakukan dengan menjemur dan mengeringkan di dalam goa, kemudian ditusuk dengan tulang babi dan diletakkan diatas perapian.
5. Tifa Darah
Tifa merupakan alat musik pukul khas dari tanah Papua yang menyerupai gendang. Beberapa suku di Papua membuat tifa dengan cara yang cukup mengerikan. Kulit binatang yang digunakan tidak dilekatkan dengan lem atau diikat dengan rotan, melainkan dengan darah. Darah diambil dari bagian paha anggota masyarakat dengan cara disayat silet.
6. Festival Lembah Baliem
Festival Lembah Baliem merupakan festival adu kekuatan dari tiga suku besar di Papua yang melambangkan kesuburan. Meskipun identik dengan kekerasan, festival ini tetap aman dan asyik untuk dinikmati pengunjung. Festival Lembah Baliem digelar dengan menggunakan skenario pemicu perang antar suku layaknya film aksi.
7. Tari Imeko
Nama Imeko diambil dari tiga daerah sembaran yaitu inanwatan, metemani, dan kokoda. Tari Imeko begitu unik karena goyang pantat dan gerakan tangan yang menyerupai kepakan sayap. Tari Imeko hanya dipentaskan dalam acara-acara adat atau saat memasuki rumah baru.
8. Bakar Batu
Bakar batu merupakan tradisi yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah pertanian yang diberikan tuha. Meskipun namanya bakar batu, tak hanya batu saja yang dibakar tapi juga berbagai umbi-umbian untuk kemudian dimakan bersama.
Tidak ada komentar