Breaking News

Miss V yang 'Terlalu Bersih' Malah Lebih Berisiko Kanker Ovarium

Vagina tidak perlu sering dicuci dengan sabun supaya keseimbangan bakteri terjaga. (Foto: iStock)

Jakarta - Saat ini semakin banyak studi menemukan hubungan antara komunitas mikroba yang hidup di dalam tubuh (microbiome) dengan kondisi kesehatan kita. Studi terbaru yang dilakukan peneliti University College London misalnya melihat kaitan bakteri di vagina dengan risiko kanker ovarium.

Studi yang dipublikasi di jurnal Lancet Oncology tersebut menemukan wanita dengan jumlah bakteri lactobacillus di dalam vaginanya sedikit justru lebih berisiko kena kanker ovarium. Hal ini diketahui setelah peneliti memeriksa 176 wanita dengan kanker ovarium, 109 wanita dengan gen berisiko kanker ovarium, dan 295 wanita tanpa risiko genetik.

Hasilnya peneliti menemukan kalau tingkat bakteri lactobacillus pada 50 wanita yang memiliki kanker atau gen berisiko lebih rendah secara signifikan. Peneliti menganggap lactobacillus sebagai bakteri baik karena pertumbuhannya dapat menekan mikroba lain pembawa penyakit.

"Kami sebetulnya belum tahu pasti apakah rendahnya tingkat bakteri baik ini jadi penyebab langsung peningkatan risiko kanker ovarium, tapi itulah yang kami duga," kata salah satu peneliti Profesor Martin Widschwendter.

"Temuan ini cocok dengan penelitian lain. Terbukti bahwa wanita yang berlebihan menggunakan produk kebersihan vagina punya tingkat bakteri lebih rendah dan berisiko kena kanker ovarium," lanjutnya seperti dikutip dari BBC, Kamis (11/9/2019).

Beberapa ahli memang menyarankan agar wanita tidak perlu terlalu berlebihan mencuci vagina dengan produk pembersih. Alasannya karena vagina sudah memiliki mekanisme kebersihan sendiri sehingga pemakaian produk pembersih malah akan mengganggu keseimbangan bakteri dan keasaman vagina.



Tidak ada komentar