Breaking News

Pacarku Majikanku, Kisah Nyata Budak Cinta dari Podcast Rapot Reza Chandika




Jakarta - Siniar atau dalam bahasa Inggris podcast, adalah media digital baik audio dan video yang diterbitkan dalam jangka waktu dan bisa diunduh. Biasanya podcast merupakan episode dengan berbagai tema tertentu.

Kini di Indonesia podcast menjadi sumber informasi dan hiburan alternatif yang bisa didengarkan oleh orang di mana saja. Seperti podcast yang sering mengundang gelak tawa, Rapot, milik para mantan penyiar radio Reza Chandika, Ankatama, Radhini dan Natasha Abigail.

Isi dari Podcast Rapot ini tidak biasa, karena merupakan cerita dan pengalaman sehari-hari keempat mantan penyiar radio yang saling bersahabatan tersebut. Salah satu Podcast Rapot yang menarik adalah saat Reza Chandika dan kawan-kawan adalah episode berjudul 'Pacarku Majikanku'.

Pada episode tersebut, Radhini dan Ankatama membeberkan pengalaman mereka saat menjadi budak cinta alias bucin. Bucin ini jadi kosakata baru yang sering dipergunakan oleh anak muda khususnya di dunia maya, untuk menggambarkan seseorang yang rela melakukan segalanya demi cinta.

Dalam podcast Rapot, Radhini menceritakan bagaimana dia pernah menjadi budak cinta saat menjalani hubungan dengan salah satu mantan kekasihnya.

"Wah itu kalau diceritain panjang banget, perlakuan yang paling gue inget itu kalau Jakarta lagi macet, yang disalahin gue. Hahahhaha.. itu gue diomelin total," ucapnya.

Radhini yang kini dikenal sebagai penyanyi kemudian mengisahkan lagi bagaimana dulu dia rela disakiti kekasihnya di depan umum. Pelantun lagu 'Fly' itu mengaku suatu malam pernah dijambak oleh pria yang saat itu menjadi kekasihnya saat dia berada di sebuah minimarket. Sang kekasih menyuruhnya pulang, dengan menjambak rambutnya dari dalam minimarket hingga ke parkiran mobil.

"Di situ orang-orang pada ngeliatin gue. Daripada ribet akhirnya gue kayak lebih kasih kode ke sahabat gue, supaya tidak ikut terlibat," katanya seraya menambahkan saat itu sebenarnya sedang menahan sakit. "Itu sampai satpampun berusaha melerai. Dan gue kayak ngomong,"Pak-pak sudah tidak apa-apa daripada ribet, diam saja," tambahnya.

Kala itu, Radhini memilih untuk mempertahankan hubungan dengan pacarnya meskipun sudah mendapatkan kekerasan. Menurut pemilik album Awal itu tidak mudah mengakhiri hubungan cintanya dengan sang kekasih.

"Yang pernah mengalami ini, pasti tau banget rasanya bahwa lo kalau berada di momen itu tidak akan segampang itu. Gue sampai mikir mungkin takdir gue dari Tuhan untuk mendapatkan jodoh yang kayak gini," kenang Radhini sambil tertawa.



Tidak hanya Radhini, Ankatama juga membagikan pengalaman pahitnya ketika menjadi budak cinta dalam obrolannya bersama tiga sahabatnya itu di Podcast Rapot 'Pacarku Majikanku. Ankatama mengaku pernah melakukan hal yang jika diingatnya lagi sebagai sebuah hal bodoh meskipun itu dilakukan atas nama cinta.
Gue pernah sebodoh itu dan melakukan kegiatan ritual selama sebulan sekali. Yaitu gue sering motongin kukunya pacar sampai jempol ke kaki. Kayak semua kukunya gue melakukan itu, udah rutin sampai bilang,"Ayo kita potong kuku dulu kalau kukunya sudah terlihat panjang," tuturnya.

Ankatama yang akrab disapa Anka mengatakan pada saat itu dirinya berpikir memotong kuku kekasih secara rutin adalah bukti cintanya pada pria yang disayanginya. Apalagi pada saat itu dia sudah merasa sangat cocok dengan pria yang kini sudah menjadi mantan kekasihnya tersebut.

Reza Chandika yang belum memiliki pengalaman sebagai budak cinta pun bertanya pada kedua sahabatnya Anka dan Radhini soal bagaimana mereka akhirnya bisa memutuskan jalinan cinta dengan pria yang dulu mereka puja itu. Radhini menjawab, pencerahan tersebut datang padanya secara tiba-tiba.

"Kalau gue bener-bener se-simpel, ketika bangun tidur di pagi hari, langsung mendapatkan bisikan dan gue merasa udah nggak bisa melanjutkan hubungan ini lagi. Udah begitu saja," ungkap Radhini.
Memiliki pengalaman pahit pernah menjadi budak cinta, Radhini dan Anka pun memberikan saran pada sesama wanita agar tak bernasib seperti mereka. Menurut keduanya, siapapun yang kini sedang terjebak dalam hubungan tidak sehat di mana salah satu pihak menjadi 'budak' dalam jalinan cinta tersebut, sadarilah bahwa menyangi diri sendiri lebih penting daripada menyayangi orang lain.
Gue tahu pasti pada posisi itu lo nggak akan mau dengerin saran dari orang lain. Pasti masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Cuman satu aja yang mesti lo inget, lo mesti sayang sama diri lo sendiri sih. Dibanding lo harus sayang sama orang lain," kata Radhini.

Abigail menambahkan, meski tidak memiliki pengalaman langsung sebagai budak cinta, dia sering mendapat cerita sejenis dari temannya. Oleh karena itulah dia memberikan saran pada wanita yang kini menjadi budak cinta untuk segera tersadar.

"Percayalah itu bukan bentuk kasih sayang yang lazim sebenernya. Walaupun gue tidak mengalami kejadian itu secara personal, tetapi tahu bedanya. Orang yang bener-bener sayang itu, tidak akan tega memperlakukan hal-hal yang menyakiti lo baik fisik ataupun mental itu bukan bentuk sayang," tegas Abigail.


Tidak ada komentar