Breaking News

Ini Alasan Wali Murid Tulis Surat Izin Nonton Karnaval yang Viral

Ini Alasan Wali Murid Tulis Surat Izin Nonton Karnaval yang Viral

Jombang - Subeki (40) merupakan wali murid di balik surat izin siswi nonton karnaval yang viral di media sosial. Warga Dusun Gebangmalang, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang menulis surat tersebut untuk menyampaikan isi hatinya.

Surat itu ia tulis berawal dari insiden Sabtu (21/9) pagi di rumahnya. Setelah sarapan, ia hendak memandikan putrinya yang duduk di bangku kelas 3 MI Salafiyah Syafi'iyah (MISS) Bandung 2, Kecamatan Diwek.

Namun bocah berusia 9 tahun menolak untuk mandi karena tidak mau sekolah. Menurut Subeki, anak keduanya itu justru menangis sambil teriak-teriak minta melihat karnaval yang digelar Pemkab Jombang mulai pukul 09.00 WIB. Bapak dua anak ini mengaku sempat menasehati putrinya agar mau sekolah.

"Saya beri nasehat kalau sekolah lebih penting daripada karnaval, tapi anaknya terus berontak minta nonton karnaval. Kata anak saya banyak (siswa) yang bolos minta nonton karnaval semuanya. Jadi, anak ini berontak tidak mau sekolah karena ingin nonton karnaval," kata Subeki kepada wartawan di rumahnya, Minggu (22/9/2019).

Sekitar pukul 06.00 WIB, Subeki pun menyerah. Saat itu dia mengaku sudah tak mampu membujuk putrinya agar bersedia sekolah. Sehingga dia menulis surat izin untuk anaknya yang dia tujukan ke Wali Kelas 3 MISS Bandung 2. Surat yang tulis sama persis dengan foto surat yang viral di media sosial

"Saya menulis surat itu berdasarkan fakta hati saya sendiri, bukan karena orang lain. Saya nulis memang anaknya itu nangis sambil teriak-teriak minta nonton karnaval. Terus dalam hati saya menggerutu bagaimana sih Bu Mundjidah ini mengadakan karnaval kok bareng-bareng anak sekolah, biasanya kan habis zuhur. Kalau habis zuhur saya setuju karena saya kerja sudah pulang, anak saya sekolah juga sudah pulang," terangnya.

Subeki menegaskan tujuannya menulis surat tersebut bukan untuk mencari sensasi, apalagi membuatnya viral. Dia mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan surat tulisan tangannya itu. Karena surat izin tersebut dia serahkan ke guru kelas 3 MISS Bandung 2 melalui keponakannya.

"Saya tulis di surat izin itu supaya guru tahu anak ini yang mau nonton karnaval, bukan saya. Kalau saya tulis mohon izin dikarenakan nonton karnaval, otomatis saya yang dikira ingin menonton karnaval dan mengajak anak saya," tegasnya.

Ia juga mengaku tak berniat menyinggung Bupati Jombang Mundjidah Wahab melalui surat tersebut. "Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya tidak ada niatan menyinggung Bu Mundjidah. Saya juga orang NU, Bu Mundjidah Ketua Muslimat ibunya orang NU, saya fans berat beliau," pungkasnya.

Jika kebanyakan surat izin yang ditulis wali murid ke sekolah menggunakan alasan anaknya sedang sakit atau ada keperluan keluarga, lain halnya dengan surat dari Subeki. Dia menyebutkan kalimat yang cukup jujur dan menggelitik terkait alasan anaknya kemarin pagi tidak masuk sekolah. Yaitu karena putrinya menangis sambil berteriak-teriak meminta tidak masuk sekolah karena ingin menonton karnaval.

"Anak kami tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan NANGIS BEROK2 JALOK NONTOK KARNAVAL (Menangis sambil berteriak-teriak minta nonton karnaval)," bunyi surat tersebut seperti dikutip detikcom, Sabtu (21/9).

Tidak hanya itu, dalam surat tersebut Subeki juga mengkritisi kebijakan Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Dia menyayangkan kebijakan Pemkab Jombang yang menggelar karnaval pada jam sekolah. Sehingga anaknya memilih nonton karnaval daripada sekolah.

"PIYE BU MUNJIDAH IKI? NGADAKNO KARNAVAL KOK BARENG AREK SEKOLAH. WAYAHE LAKYO MARI DHUHUR KOYOK BIASAE. NGETEN NIKI SING SALAH SOPO? BAPAK/IBU GURU MOHON MAKLUM NGGEH. (Bagaimana Bu Mundjidah ini? Mengadakan karnaval kok bersamaan anak sekolah. Seharusnya setelah zuhur seperti biasanya. Kalau seperti ini yang salah siapa? Bapak/ibu guru mohon maklum ya)," tulis Subeki.

Pemkab Jombang memang menggelar karnaval bertajuk Pawai Budaya 2019 pukul 09.00-11.30 WIB kemarin. Kirab budaya mengambil start di depan Pendopo Kabupaten Jombang dan finish di taman Ringin Contong, Jl KH Wahid Hasyim.



Tidak ada komentar