Prada Deri Mutilasi Fera Usai Bercinta karena Ngaku Hamil 2 Bulan
Deri mengaku bertemu dengan korban pada 7 Mei malam. Deri sempat mengajak Fera jalan-jalan. Karena sudah larut malam, Deri pun mengajak Fera ke rumah bibinya, Elsa, di Betung, Banyuasin.
Kepada majelis hakim, Deri mengaku lupa lokasi rumah bibinya. Dia pun kemudian mengajak Fera sahur serta mencari penginapan di Sungai Lilin, Banyuasin.
Di penginapan itu, Deri mengaku sempat berhubungan badan dengan Fera. Prada Deri mengaku melakukan itu sebanyak dua kali.
"Kami ketemu sempat hubungan badan di penginapan dua kali. Selesai itu, saya minta HP Fera, mau buka pakai kodenya tanggal kami jadian," terang Deri saat memberikan keterangan di Pengadilan Militer 1-04 Jakabaring, Kota Palembang, Kamis (15/8/2019).
Saat itu HP Fera tidak bisa dibuka. Deri pun menanyakan kode tersebut. Tetapi korban marah dan meminta Deri bertanggung jawab, termasuk meminta dinikahi.
"Saya buka password HP 091114, tetapi tidak bisa dibuka. Saya tanya password, Fera malah marah," kata Deri.
Tidak hanya itu, korban kemudian menyebut dirinya sudah hamil 2 bulan. Sedangkan Deri mengaku sudah 5 bulan ikut pendidikan TNI sejak lulus.
"Saya marah, kan saya di pendidikan 5 bulan, kenapa dia bilang hamil 2 bulan. Saya letakkan HP di meja dan terus dia (Fera) saya jambak, kepalanya itu saya benturkan ke dinding," kata Deri.
Tidak puas, Deri kemudian membekap korban di atas kasur. Korban akhirnya meninggal setelah kehabisan oksigen.
"Saya lihat dia tidak bergerak, tidak ada napas. Ternyata sudah meninggal dunia dia," katanya.
Setelah tewas itulah, Prada Deri berpikir memutilasi korban. Deri mencari alat untuk memotong tubuh korban dan memasukkannya ke koper.
Tidak ada komentar